Buah merah tumbuh Endemik di pedalaman Papua, tanaman obat alami asal Papua ini sangat terkenl. Anggota famili Pandanaceae itu menjadi primadona dan mencapai urutan teratas herbal Indonesia. Pasien dengan beragam penyakit sebut saja kanker, hipertensi, hepatitis, dan diabetes mellitus akhirnya sembuh setelah rutin mengkonsumsi minyak buah merah dari Wamena Papua. Apalagi saat kesehatan Agustina Saweri, penderita HIV/AIDS, yang terus membaik setelah minum buah merah, popularitasnya kian berkibar.
Hal hasil, buah merah menjadi primadona. Sembuhnya banyak pasien berkat buah merah saat itu memang baru sebatas bukti empiris. Itulah yang memacu para peneliti untuk membuktikan kemujaraban buah pandan kaya antioksidan. Pada dua tahun terakhir, berbagai lembaga di tanahair dan mancanegara mengungkap keampuhan buah merah mengatasi beragam penyakit. Mereka mengujinya melalui riset praklinis baik in vitro maupun in vivo.
Hasilnya? Memang buah merah terbukti secara mengejutkan mampu mengatasi penyakit degeneratif seperti kanker dan tumor. Dengan demikian, buah merah bukan sekadar suplemen yang hanya dibuktikan secara turun-temurun dalam 3 generasi. Ia naik tingkat sebagai obat herbal terstandar. Meski demikian, ada juga klaim yang tak terbukti. Contoh, sebuah riset menunjukkan buah merah tak terbukti antiinflamasi (hal seperti ini biasa dalam dunia bisnis kali Yaa..). Inilah serangkaian riset terbaru yang mengungkap khasiat si buah emas dari Papua.
Hepatoprotektor
Inilah 3 serangkai peneliti Biokimia dan Biologi Molekuler Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia: Indriati Pramodo Harahap, Sri Widia A.J, dan Kristina Simanjuntak. Mereka meneliti kemampuan buah merah sebagai hepatoprotektor alias pelindung hati. Mula-mula mereka meracuni tikus-sebagai hewan percobaan-dengan karbon tetraklorida. Racun itu penyebab nekrosis dan merusak sel hati. Setelah itu diberi minyak buah merah. Hasilnya? Buah merah terbukti ampuh sebagai hepatoprotektor.
Tumor payudara
Hening Pujasari dari Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia serta Puspita Eka Wuyung dan Ria Kodriah, keduanya peneliti Departemen Patologi Anatomi Universitas Indonesia meneliti efek pemberian minyak buah merah terhadap pertumbuhan in vivo tumor kelenjar susu mencit. Uji in vivo itu melibatkan 40 mencit strain C3H yang menderita tumor kelenjar susu. Mereka membuktikan buah merah menurunkan aktivitas proliferasi atau pembiakan sel tumor. Selain itu, aktivitas apoptosis juga cenderung meningkat walaupun tidak signifikan.
Kanker serviks
Hanya dalam 24 jam semua sel kanker serviks mati setelah ditetesi 0,25 mg/ml. Itu lebih efektif dibandingkan penggunaan doxorubicin, obat medis yang umum dipakai untuk mengatasi kanker yang butuh dosis 15 mikrogram/mililiter. Itulah hasil penelitian Thomas Anggara dan Iryanthi dari fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung. Dalam riset itu Iryanthi juga membuktikan minyak buah merah ampuh mengatasi sel kanker myeloma alias kanker darah.
Stres oksidatif
Parwati Abadi Sukarno dan kawan-kawan, peneliti Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia juga meriset buah merah. Mereka membuktikan efek antioksidan buah merah belum cukup menghambat stres oksidatif dan karsinogenesis hati. Stres oksidatif, stres akibat pemberian bahan kimia tertentu seperti 2 asetilaminofluoren. Selain itu pemberian minyak buah merah tidak menginduksi karsinogenesis, tapi menginisiasi kerusakan sel hati akibat stres oksidatif.
Sri Widia A Jusman dan Rahmawati Ridwan dari Departemen Biokimia & Biologi Molekuler FKUI bekerja sama dengan Kiki Rezki A, Minarni, dan Mega AP dari Fakultas Biologi Universitas Nasional juga mengungkap khasiat buah merah. Mereka meneliti kemampuan buah merah mengatasi domba yang stres oksidatif. Stres oksidatif diukur dari kandungan malondialdehida (MDA), kandungan senyawa karbonil, pembentukan metHb, dan aktivitas enzim katalase. Ternyata minyak buah merah belum dapat menurunkan kadar MDA sel darah merah domba yang mengalami stres oksidatif. Minyak buah merah juga tidak dapat menurunkan senyawa karbonil dan metHb.
Kekebalan tubuh
Yudhi Handoko, peneliti Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, membuktikan buah merah efektif sebagai pembangun sistem kekebalan tubuh. Sistem imun itu aktif bila berhasil 'memakan' antigen. Makrofag-sel daya tahan tubuh yang berfungsi memakan antigen seperti bakteri atau kuman-bisa diaktifkan oleh zat lain yang disebut Macrofag Activating Factor (MAF). Ia menggunakan 100 makrofag. Dengan dosis 0,25 mikrogram/mililiter mengaktifkan 70% makrofag dalam 10 menit. Hasil maksimal diperoleh dalam 60 menit. Saat itu 89% makrofag bisa aktif.
Anti inflamasi
Khasiat buah merah sebagai antiinflamasi dibuktikan oleh Ninik Mudjihartini dari Biokimia dan Biologi Molekuler Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia serta Yeremiah R Carmin dari fakultas Biologi Universitas Nasional. Riset mereka menunjukkan pemberian minyak buah merah belum mampu menghambat proses radang atau inflamasi.
Senyawa aktif
Periset mancanegara juga tertarik meriset buah merah. Dr Toshiaki Myokei Nishigaki, Pharm, peneliti Fakultas Kedokteran Universitas Shinsu meriset kandungan senyawa aktif dalam buah merah. Ia bekerja sama dengan Dr Ir Inggrid S Waspodo, MSc, dosen Universitas Indonesia. Buah merah mengandung 94% lemak, 5% protein, kadar air di bawah 1%, dan tidak mengandung abu alias rendahnya kadar mineral seperti kalsium. Warna merah pada buah merah berasal dari karotenoid, dengan senyawa utama betakaroten dan betakriptoxanthin, serta sedikit karoten.
Vitamin E daging buah pun 3 kali lebih tinggi ketimbang minyak zaitun yang hanya sebesar 7,6 mg/100 g. Kadar airnya kurang dari 1% menunjukkan rendahnya kandungan vitamin larut air seperti vitamin B dan vitamin C. Dari hasil penelitian juga ditemukan kandungan vitamin K1 yang larut lemak dan betasitosterol yang terkait dengan hormon wanita. Tingginya karotenoid dan betakriptoxanthin berfaedah menekan paru-paru dan menyembuhkan osteoporosis. Untuk membuktikannya dibutuhkan penelitian lebih lanjut.
Bisa dikatakan harga sari buah merah cendrung stabil, dipasaran per 250ml dibandrol kisaran Rp. 295.000,- atau ukuran jumbo 1 liter Rp. 775.000,- Apakah Anda berminat untuk mencoca ?
0 komentar:
Posting Komentar